Text
Kesatria: de brief voor de koning
Tiuri terduduk dengan tegak dan memandang ke jendela. Ia tidak melihat apapun, tidak ada bayangan orang. Jadi, bisa saja jadi hanya khayalannya.
Coba itu betul! Ia tidak mungkin menuruti permintaan suara itu, sekalipun terdengar begitu mendesak. Ia menutup wajah dengan kedua tangan dan berusaha mengusir pergi semua pemikiran dari dalam hatinya.
Namun, sekali lagi ia mendengar suara itu. Sangat jelas, walaupun hanya berupa bisikan : 'Dalam nama Tuhan bukakan pintu!"
Tiuti melanbgar peraturan, yang menyatakan ia tidak boleh berbicar sengan siapapun pada malam menjelang oelantikannya menjadi kesatria, Ia membuka pintu. Permintaan yang diajukan kepadanya ternyata tugas penuh mara bahaya. Tiuri dburu pusu Pengendara Merah yang bermaksud jahat yang mengancam akan membunuhnya. Namun, ia bertekad mengantar surat yang sanagt penting itu kepada Raja Unauwen. Pengorbanan Kesatria Hitam Laskar Perisai Putih yang melepas nyawa demi surat itu tidak akan sia-sia.
F000297 | 839.313 LAU k1 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain